Pages

Jumat, 09 Desember 2011

Pegawai - pegawai yang Tiiit....

Berbicara mengenai pegawai, di Indonesia ini banyak sekali hal yang bisa dibicarakan. Terutama pada pegawai-pegawai yang tiiiit…. . Yang dimaksud tiiiit disini mungkin kalian akan bisa menilainya setelah membaca apa yang aku akan ceritakan setelah ini.

Tapat berada di depan kosku ada sebuah rumah dengan kepala keluarganya adalah seorang pegawai negeri sipil di salah satu kantor dinas yang berada di Bogor. Dia mempunyai seorang istri dan dua orang anak perempuan, anak pertamanya sudah menikah dan mempnuyai seorang anak tetapi masih tinggal bersama keluarga dari bapaknya, dan yang bungsu masih kerja dengan status belum menikah.

Hampir setiap pagi aku melihat pagawai itu duduk dengan santai di teras depan rumahnya sambil membaca koran dalam keadaan belum mandi. Padahal jam sudah menunjukan jam delapan pagi. Dimana waktu kerja normal para pegawai negeri sipil itu adalah di mulai dari jam delapan pagi sampai jam empat sore. Aneh aja kalau melihat pegawai dengan badan yang sehat masih begitu santainya sedangkan jam-jam itu adalah jam dimana pegawai-pegawai kantor lainnya sudah memulai aktivitasnya di kantor masing-masing.

Pernah aku melihat pegawai itu berangkat ke kantor dengan seragam kebangganya sebelum jam delapan, tetapi jam sepuluh pagi sudah ada dirumah lagi dalam keadaan sudah berganti baju dan tak kembali lagi kekantornya. Terkadang aku melihatnya berangkat ke kantor dari jam sepuluh tetapi jam dua belas siang sudah berada lagi dirumahnya, aduh aduh.. Ya aku tahu jam dua belas itu jam istirahat bagi para pegawai-pegawai di kantor yang biasa berahkir sampai jam satu siang. Tapi ko ini ngak balik-balik lagi ke kantornya ya..

Nah.. kalau sudah hari juma’at dia rajin ke mesjid dekat rumah dan dia salah satu sebagai muazin di mesjid itu. Dilihat dari luar seperti orang-orang yang dekat dengan Tuhan. Aku akui orangnya memang rajin sholat berjama’ah di mesjid. Tapi anehnya setiap hari jum’at aku tak pernah melihat dia berangkat ke kantornya.



Saatnya aku berpendapat.

Syukur adalah satu wujud kita atas keinginan atau hajad kita yang telah di kabulkan oleh Allah swt. Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat Allah yang di ambil dari kisah di atas ? Caranya dengan berbakti kepada bangsa dengan kerja yang benar, penuh tanggung jawab serta jangan terperdaya oleh kenikmatan dunia.

Allah swt berfiman :

“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”( QS Yunus: 12)

Meraka hanyalah beban bagi Negara, bukan asset bagi Negara. Mereka menerima gaji tetapi tidak kerja maksimal. Bahasa kasarnya yang biasa disebut orang-orang adalah mereka hanya memakan gaji buta.

Dalam Al-qur’an Allah berfirman :

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”(QS Al Baqarah:152)

Kulihat salah satu temanku, dia teman sebalah kamarku yang baru saja lulus kuliah. kami sama-sama mahasiswa merantau. Ada kesedihan dalam diriku ketika usaha dia selama dua bulan terakhir ini belum mendapat pekerjaan, tetapi disisi lain apa yang dilakukan mereka-mereka yang tidak mensyukuri pekerjaan yang sudah didapat seperti cerita yang di atas.

Cerita di atas adalah hanya salah satu contoh. Aku menulis ini karena rasa kekecewaanku kepada mereka yang telah mendapatkan nikmatnya tetapi mengingkarinya. Meraka tidak tahu apa yang kami rasakan khususnya temanku yang begitu susahnya mendapatkan pekerjaan.

Aku tahu berperasangka buruk itu tidak di sukai Allah swt seperti yang dijelaskan dalam firman Allah yang berbunyi. Dan aku telah berperasangka buruk kepada pegawai itu. tapi dari situasi sudah cukup jelas mengapa aku bersikap seperti ini.

“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”(QS Yunus: 36)

Ya Allah ampunilah dosaku kali ini dan semoga yang dugaanku selama ini kepada pegawai itu semuanya salah. Satu permintaanku untuk teman seperjuanganku, Semoga dia cepat mendapat pekerjaan yang layak sesuai apa yang dia cita- citakan. Amin..

Itu menurut saya, bagaimana menurut kalian? Yang saya ceritkan ini adalah fakta dan tidak ada cerita yang saya buat-buat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar